< img height="1" width="1" style="display:none" src="https://www.facebook.com/tr?id=1564843874918670&ev=PageView&noscript=1" />
Semua Kategori
Artikel

Artikel

Detail Parameter Baterai Penyimpanan Energi

2024-03-25

Baterai merupakan salah satu bagian terpenting dari sistem penyimpanan energi. Dengan pengurangan biaya baterai dan peningkatan kepadatan, keamanan, dan masa pakai energi baterai, penyimpanan energi juga telah membuka jalan bagi aplikasi berskala besar. Artikel ini akan membantu Anda memahami keunggulan baterai penyimpanan energi. Beberapa parameter penting.

1.Kapasitas baterai

Kapasitas baterai adalah salah satu indikator kinerja penting untuk mengukur performa baterai. Kapasitas baterai dibagi menjadi kapasitas terukur dan kapasitas aktual. Dalam kondisi tertentu (laju pengisian, suhu, tegangan akhir, dll.), jumlah listrik yang dikeluarkan oleh baterai disebut kapasitas terukur (atau kapasitas nominal). Satuan umum kapasitas adalah mAh dan Ah, 1Ah=1000mAh. Mengambil contoh baterai 48V, 200Ah, kapasitas baterai adalah 48V×200Ah=9600Wh, yaitu 9,6 kilowatt jam.

2. Tingkat pengosongan baterai C

C digunakan untuk menunjukkan tingkat kapasitas muatan dan pelepasan baterai. Tingkat muat dan lepas = arus muat dan lepas / kapasitas terukur. Sebagai contoh: ketika sebuah baterai dengan kapasitas terukur 100Ah dilepaskan pada 50A, tingkat pelepasannya adalah 0,5C. 1C, 2C, dan 0,5C adalah tingkat pelepasan baterai, yang merupakan ukuran kecepatan pelepasan. Jika kapasitas yang digunakan dilepaskan dalam 1 jam, itu disebut pelepasan 1C; jika dilepaskan dalam 2 jam, itu disebut pelepasan 1/2=0,5C. Secara umum, kapasitas baterai dapat dideteksi melalui arus pelepasan yang berbeda. Untuk baterai 24Ah, arus pelepasan 1C adalah 24A dan arus pelepasan 0,5C adalah 12A. Semakin besar arus pelepasan, semakin pendek juga waktu pelepasannya.

3. DOD (Depth of Discharge)

Tingkat Pengosongan (Depth of Discharge / DOD) digunakan untuk mengukur persentase antara pengosongan baterai dan kapasitas baterai yang dirating. Untuk baterai yang sama, kedalaman DOD yang ditetapkan berbanding terbalik dengan umur siklus baterai. Semakin dalam tingkat pengosongan, semakin pendek umur siklus baterai. Oleh karena itu, penting untuk menyeimbangkan waktu operasi baterai yang dibutuhkan dengan kebutuhan untuk memperpanjang umur siklus baterai.

Jika perubahan SOC (State of Charge) baterai dari kosong total hingga penuh direkam sebagai 0~100%, maka dalam aplikasi praktis, sebaiknya setiap baterai bekerja dalam rentang 10%~90%, dan operasi di bawah 10% dapat menyebabkan over-discharge serta beberapa reaksi kimia yang tidak dapat dibalik, yang akan memengaruhi umur baterai.

4. SOH (State of Health)

SOH (State of Health) menunjukkan kemampuan baterai saat ini untuk menyimpan energi listrik relatif terhadap baterai baru. Ini merujuk pada rasio energi penuh muatan baterai saat ini terhadap energi penuh muatan baterai baru. Definisi SOH saat ini terutama tercermin dalam beberapa aspek seperti kapasitas, listrik, hambatan internal, jumlah siklus, dan daya puncak. Energi dan kapasitas adalah yang paling banyak digunakan.

Secara umum, ketika kapasitas baterai (SOH) turun menjadi sekitar 70% hingga 80%, dapat dipertimbangkan bahwa baterai telah mencapai EOL (akhir masa pakai baterai). SOH adalah indikator yang menggambarkan status kesehatan baterai saat ini, sementara EOL menunjukkan bahwa baterai telah mencapai akhir masa pakainya dan perlu diganti. Dengan memantau nilai SOH, waktu ketika baterai akan mencapai EOL dapat diprediksi dan pemeliharaan serta pengelolaan yang sesuai dapat dilakukan.

Produk Rekomendasi

Pencarian Terkait