Semua kategori
Blogs

Blog

Detail Parameter Baterai Penyimpanan Energi

2024-03-25

Baterai adalah salah satu bagian terpenting dari sistem penyimpanan energi. Dengan pengurangan biaya baterai dan peningkatan kepadatan energi, keamanan, dan masa pakai baterai, penyimpanan energi juga telah mengantarkan aplikasi skala besar. Artikel ini akan membantu Anda memahami keuntungan dari baterai penyimpanan energi. beberapa parameter penting.

1. Kapasitas baterai

Kapasitas baterai merupakan salah satu indikator kinerja penting untuk mengukur kinerja baterai. Kapasitas baterai dibagi menjadi kapasitas pengenal dan kapasitas aktual. Dalam kondisi tertentu (laju pengosongan, suhu, tegangan terminasi, dll.), Jumlah listrik yang dilepaskan oleh baterai disebut kapasitas pengenal (atau kapasitas nominal). Satuan kapasitas umum adalah mAh dan Ah, 1Ah=1000mAh. Mengambil baterai 48V, 200Ah sebagai contoh, kapasitas baterainya adalah 48V×200Ah=9600Wh, yaitu 9.6 kilowatt jam.

2. Tingkat pengosongan baterai C

C digunakan untuk menunjukkan tingkat kapasitas pengisian dan pengosongan baterai. Tingkat pengisian dan pengosongan = arus pengisian dan pengosongan/kapasitas pengenal. Misalnya: ketika baterai dengan kapasitas pengenal 100Ah habis pada 50A, laju pengosongannya adalah 0.5C. 1C, 2C, dan 0.5C adalah tingkat pengosongan baterai, yang merupakan ukuran kecepatan pengosongan. Jika kapasitas yang digunakan dibuang dalam 1 jam, itu disebut pelepasan 1C; jika dibuang dalam 2 jam, itu disebut debit 1/2=0.5C. Umumnya, kapasitas baterai dapat dideteksi melalui arus pelepasan yang berbeda. Untuk baterai 24Ah, arus pelepasan 1C adalah 24A dan arus pelepasan 0.5C adalah 12A. Semakin besar arus pelepasan. Waktu pembuangan juga lebih singkat.

3. DOD (Kedalaman Pelepasan)

Depth of Discharge (DOD) digunakan untuk mengukur persentase antara pengosongan baterai dan kapasitas pengenal baterai. Untuk baterai yang sama, kedalaman DOD yang ditetapkan berbanding terbalik dengan masa pakai baterai. Semakin dalam kedalaman pengosongan, semakin pendek masa pakai baterai. Oleh karena itu, penting untuk menyeimbangkan runtime baterai yang diperlukan dengan kebutuhan untuk memperpanjang masa pakai baterai.

Jika perubahan SOC baterai dari benar-benar kosong menjadi terisi penuh tercatat sebagai 0~100%, maka dalam aplikasi praktis, yang terbaik adalah membuat setiap baterai bekerja dalam kisaran 10%~90%, dan dimungkinkan untuk beroperasi di bawah 10%. Ini akan dikosongkan secara berlebihan dan beberapa reaksi kimia ireversibel akan terjadi, yang akan mempengaruhi masa pakai baterai.

4. SOH (Keadaan Kesehatan)

SOH (State of Health) menunjukkan kemampuan baterai saat ini untuk menyimpan energi listrik relatif terhadap baterai baru. Ini mengacu pada rasio energi pengisian penuh baterai saat ini dengan energi pengisian penuh baterai baru. Definisi SOH saat ini terutama tercermin dalam beberapa aspek seperti kapasitas, listrik, resistansi internal, waktu siklus, dan daya puncak. Energi dan kapasitas adalah yang paling banyak digunakan.

Umumnya, ketika kapasitas baterai (SOH) turun menjadi sekitar 70% hingga 80%, dapat dianggap telah mencapai EOL (akhir masa pakai baterai). SOH adalah indikator yang menggambarkan status kesehatan baterai saat ini, sedangkan EOL menunjukkan bahwa baterai telah mencapai akhir masa pakainya. Perlu diganti. Dengan memantau nilai SOH, waktu baterai mencapai EOL dapat diprediksi dan pemeliharaan serta manajemen yang sesuai dapat dilakukan.

Rekomendasi Produk

Pencarian Terkait